Ahlan Wa Sahlan

Selamat Bergabung Dalam Komunitas Para Pencinta Al-Qur'an

Senin, Desember 22, 2008

Sebuah Persinggahan

Pagi itu tanggal 30 juli 2005. Embun subuh masih terasa begitu dingin. Taxi biru yang kutumpangi melaju kencang menembus gelap jalanan ibu kota yang masih lelap. Aku menuju Bandara Soekarno Hatta, untuk perjalanan dinas ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sebelum bus angkutan bandara bergerak, aku menyempatkan diri menelepon ibuku yang tinggal di Mataram NTB, untuk sekadar pamitan dan mohon doa. Hal ini menjadi kebiasaanku setiap bepergian jauh.
Saat telephon kututup, seorang bapak di belakangku menyapa dengan menepuk pundakku. "assalamu 'alaikum., pak Rozi bukan ?" "wa 'alaikumussalam.." jawabku sambil berusaha mengingat dan mengenali sosok yang menyapaku. "oo..iya saya rozi pak..". kami pun terlibat dalam obrolan singkat yang cukup akrab, bertukar kabar tentang keluarga dan kesibukan masing-masing. Beliau adalah salah seorang Dirut BUMN bidang migas di negeri ini, yang beberapa pekan sebelumnya menjemputku untuk meruqyah ibunya. Saat akku menanyakan kabar sang ibu, beliau sempat terdiam sejenak, sebelum menjawab." beliau telah berpulang ke rahmat Allah. sekitar tiga pekan setelah diruqyah"..

Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.. Sebuah ungkapan tulus setiap insan yang menyadari kehidupan ini pasti akan berlalu. Kalimat istirja' inilah yang akan terdengar lirih dari mulut orang-orang yang kita cintai. saat ajal datang menjemput.

saudaraku.., ada tiga hal yang akan selalu membuat para pencari ridha Allah tetap resah mencari jawab di saat ajal datang menjemput. setelah jasad ini terbujur kaku, berapakah orang yang akan men-shalatkan jenazahku..? Saat jasad telah tertimbun tanah, akan dikenang sebagai apakah diri ini..? Saat Hisab Allah ditegakkan, amalan apakah yang sudah kupersiapkan..?

Saudaraku.. hari ini merupakan kesempatan yang masih tersisa untuk menentukan jawaban dari keresahan tersebut. Mari jangan kita siakan kesempatan ini. shilaturrahim kepada keluarga dan sahabat jangan sampai kita lewatkan. Sikap kepada sesama mari kita perbaiki. Dan selain amalan wajib, amalan sunnah manakah yang akan kita jadikan sebagai amalan ringan yang kita jaga.

Jika Al-Qur'an yang selama ini kita imani sebagai panduan hidup, maka mari kita merenung, berapa waktu yang dapat/telah kita luangkan untuk mempelajari dan mengkajinya. Huruf hurufnya, sudahkah kita kenali..? ayat-ayatnya sudahkah menjadi lantunan hati..? atau sampai saat ini Al-Qur'an dengan cover lux, hanya menjadi penghias ruang tamu belaka, tanpa pernah tergerak untuk menyentuhnya..??

Saudaraku.., hidup ini sungguh sangat singkat. tak ubahnya seperti sebuah persinggahan. Ajal datang tak mengenal waktu dan tempat. usia tak lagi menjadi ciri datangnya maut. sehat-sakitnya fisik tak juga menjadi jaminan panjang atau pendeknya umur yang tersisa., sebelum terlambat mari kita saling bantu untuk berbuat.., menyambut pergantian tahun mendatang, semoga perubahan positif dalam diri dan lingkungan dapat kita wujudkan. semoga goresan singkat ini dapat menjadi pengingat bagi penulis, juga kita semua..Amin...

Tidak ada komentar:

Pengikut